Halaman

Senin, 28 November 2011

rumah santri 2

puisi hamdan


















sambil menelan kata dan makna
dalam bayangan malam pesisir
anak-anak itu menanam
tiga puluh tiga butir kesucian
tiga puluh tiga butir kesyukuran
tiga puluh tiga butir keagungan
sembilan puluh sembilan kemuliaan

kini seluruhnya tumbuh subur
menjadi ranting pucuk dan dedaun
serta seratus kembang di setiap pohon
dengan aroma yang menggoda
setiap hembus angin kepiluan
dan gelombang nestapa sejarah

detak-detak waktu dan jantung
menjadi butiran tasbih tak berujung
aku lihat dikala menyapa senja
matahari pun menyimpan janji
untuk memberi pagi, selamanya
bagi taman tasyahud itu


pulau sabutung 25 mei 2000

Tidak ada komentar: